KONSEP DASAR
KONSEP
DASAR
Membicarakan tentang teori, tentu tidak bisa
di pisahkan dengan pembahasan mengenai “konsep” dari teori tersebut. Dalam berbagai
disiplin ilmu pengetahuan misalnya, barangpemahaman akan konsep sangat
mempengaruhi pemahaman atas suatu teori itu. Sebagai contoh, dalam Ilmu Ekonomi
terdapat teori tentang permintaan dan penawaran, maka konsep dari teori
tersebut adalah berkaitan dengan perubahan harga suatau barang. Begitu juga
dalam teori akuntansi, terdapat berbagai konsep dasar yang mengiringi rerangka
konseptual sebagai hasil dari penalaran yang bersifat deduktif-normatif. Terdapat
berbagai sumber konsep dasar dalam teori akuntansi, sebut saja konsep dasar
dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang diadopsi dari IASC yang ada di
Amerika. Konsep dasar tersebut antara lain 1) Basis Akrual, dan 2) Usaha
berlanjut. Selain IAI terdapat juga beberapa ahli, seperti Paul Grady dengan “kesepuluh”
konsep dasarnya, Accounting Principles Board dengan “ketigabelas” konsep
dasarnya, kemudian ada juga Wolk, Tearney, dan Dodd—mereka menyebut konsep
dasar dengan postulat— yang berisi empat postulat, antara lain: 1) Usaha
berlanjut; 2) Perioda Waktu, 3) Entitas Akuntansi, dan 4) Unit Moneter.
Paton dan Littleton (P&L) mengemukakan
tujuh konsep dasar, yaitu 1) Entitas Bisnis atau Kesatuan Usaha, 2) Kontinuitas
kegiatan usaha, 3) Penghargaan sepakatan, 4) Kos Melekat, 5) Upaya dan capaian/hasil,
6) Bukti Terverifikasi dan Objektif, serta 7) Asumsi. Selain itu masih ada
beberapa ahli yang juga mengutarakan konsep dasar dalam teori akuntansi, namun
tidak heran jika konsep dasar yang dikemukakan antara satu dengan yang lain
terdapat perbedaan karena adanya perbedaan persepsi akan faktor lingkungan, dan
atau karena perbedaan makna atau definisi konsep sebagai konsep dasar. Dalam tulisan
ini akan dibahas masing-masing konsep dari P&L tersebut.
a. Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa suatu badan usaha yang
menjalankan bisnis adalah berdiri sendiri atas nama sendiri dan kedudukannya
terpisah dari pemilik. Hal ini berarti bahwa “mengorangkan” badan usaha yang
dapat melakukan tindakan hukum dan ekonomik seperti membeli aset dan membuat
kontrak. Dalam akuntansi berarti berkepentingan dengan pelaporan keuangan
kesatuan usaha, bukan pemilik atau orang pribadi.
b. Kontinuitas Usaha
Suatu badan usaha yang didirikan diharapkan akan
berlanjut terus menerus sampai waktu yang tidak terbatas. Konsep ini menjadi
pertimbangan dalam penyusunan statement keuangan karena pada kenyataannya
kelangsungan hidup suatu perusahaan di masa mendatang yang belum pasti. Akuntansi
menganut prinsip ini karena didasarkan pada penalaran umum bahwa suatu badan
usaha atau perusahaan akan berlangsung secara terus-menerus.
c. Penghargaan Sepakatan
Istilah ini mungkin terlalu sulit dipahami karena
penggunaan bahasa yang terlalu tinggi. Namun dari istilah tersebut terdapat dua
kata kunci, yaitu “harga dan sepakat”. Harga atau nilai adalah hasil dari
kesepakatan antara penjual dan pembeli jadi penghargaan sepakatan adalah dasar
dalam akuntansi untuk dijadikan sebagai bahan olah akuntansi.
d. Kos Melekat
Konsep ini merupakan kos yang melekat pada objek yang
dilekatinya. Dasar pemikiran dalam konsep ini adalah untuk tujuan
pengelompokan, penggabungan, pemecahan kos untuk mengikuti aliran upaya dalam
menyediakan produk atau jasa.
e. Upaya dan Capaian/Hasil
Biaya merupakan usaha yang dikeluarkan suatu perusahaan
dalam memperoleh hasil yang berupa pendapatan. Artinya, tidak akan ada
pendapatan jika tidak upaya yang dikeluarkan. Maka dalam operasional perusahaan
harus menyediakan barang/jasa untuk memperoleh pendapatan.
f. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Suatu informasi keuangan akan mempunyai kebermanfaatan
dan tingkat keterandalan yang cukup tinggi, apabila terjadinya data keuangan
didukung dengan bukti-bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya. Jadi setiap
transaksi keuangan harus ada buktinya yang sah.
g. Asumsi
Dalam konsep dasar yang disampaikan oleh P&L, asumsi
disini lebih merupakan penjelasan daaari asumsi-asumsi sebelumnya. Artinya konsep-konsep
sebelumnya didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya.
Komentar
Posting Komentar